KALIMAZ

Flexslider

    Sate Kambing Muda (Satak) lereng Gunung Kelud Jawa Timur


    Menikmati Empuknya Sate dan Gule Kambing Muda di Pak Eko Satak .

    Baby Baboon’s Frightening Encounter with Lions Ends with a Heroic Twist

    Lion and Baby baboon
    Add caption





















    Posted from Paul Steyn, This is one of the most remarkable wildlife interactions that I have come across in my time. The photographs are amazing, but it’s the touching behaviour of the animals involved that makes this story so unique.

    Photographer Evan Schiller and Lisa Holzwarth were on a game drive in the northern Botswana’s Selinda Camp when they came across a big troop of baboons charging through the bush.

    “30-40 baboons were heading in our general direction making a lot of noise,” Lisa recalls.

    The baboons were obviously frightened by something and they all scampered up trees, shouting, alarming, and making a big scene. It quickly became clear what the problem was: two large lionesses came out of the tall grass and rushed the baboons into the trees, soon joined by two more lionesses.
    “Between the baboons shrieking and the lionesses communicating with deep guttural roars, it was a mad scene,” Lisa says.

    But then the real chaos began! One brave baboon descended the dead tree and tried to make a run for it… but got snapped up in the jaws of a lioness.
    The lioness grabbed a female baboon on the run. But there was something else there… As the baboon lay dying in the jaws of the lioness, a little baby (less than a month old) slowly disengaged from its mother’s body. Photograph by Evan Schiller Instinct took over and the baby tried to make a go for a tree, but did not have the strength to climb. At this point the lioness noticed the “little guy” and went over to investigate. Photograph by Evan Schiller Instead of snapping the baby up in a deadly movement, she started to play with the baboon. Photograph by Evan Schiller The lioness was inquisitive and gentle at the same time. Photograph by Evan Schiller


    Lion and Baby baboon1
    Add caption
    Lion and Baby baboon2
    Add caption
    “The baby was showing signs of physical harm and fatigue from the whole ordeal. The lioness picked the baby up in her mouth—it was in agony watching the baby’s ordeal—and I kept on turning off the video option on my camera because it was hard to record.” After a while she picked up the baboon softly in her mouth and walked away, then settled down with the baby between her paws. Photograph by Evan Schiller In a strange behavioural twist, the baboon started to try and suckle the lioness. Photograph by Evan Schiller


    Lion and Baby baboon3
    Add caption
    What happened next blew our minds – the baby, in another instinctual moment, held onto the lioness’ chest and tried to suckle… Photograph by Evan Schiller

    Here’s where it gets interesting: Waiting in a nearby tree is a big male baboon, who is obviously intent on saving the baby. The male lions were causing such a ruckus that it presented a short window of opportunity for the brave hero to descend the tree, grab the baby and head back to safety.


    “I was touched by how gently the father baboon held this little baby who was in tough shape after its ordeal.”


    The father baboon had to make a move. Holding the baby, in all sorts of contorted positions, he tried numerous times to climb down the tree. He tested the lionesses’ interest with each descent. Photograph by Evan Schiller

    The baby baboon was really struggling with the heat and the father baboon really needed to get him into the shade. Finally, with the combination of daring courage and the lions own desire to take cover in some shade, he was able to dash to the safety and shade of a neighbouring tree.

    And what happened to the baby? It seems the little guy survived with the help of his troop. He was alive and safe in his father’s arms when Evan and Lisa left.

    “No matter what,” Lisa says. “The young baboon remains an inspiration to me—and a reminder, that life is fragile and no matter how much we fight to control its outcome, all we can do is live in the moment.”

    Di Amerika ada penjual Saté khas Jawa Timur


    Food Truck
    Add caption
    Di Washington DC, Amerika Serikat, ternyata ada sebuah food truck unik yang menjual menu sate ayam halal. Food truck ini sendiri telah dibuka pertengahan tahun 2012 milik seorang chef asal Indonesia yang menjual berbagai menu Indonesia seperti mie ayam, nasi campur, serta rendang dan pastinya sate sebagai menu andalan.

    Menu-menunya dibanderol dari harga $9 hingga $11 atau berkisar antara Rp Rp 108.000an hingga Rp 132.000an. Dan yang unik lagi food truck sate halal ini juga melakukan promosi dengan media sosial dengan akun “satétruck”.

    Beragam kuliner Indonesia juga jadi makanan favorit di mancanegara. Seperti sate ayam in Dreamers. Makanan satu ini tak hanya masuk kedalam jajaran makanan terlezat di dunia dan banyak sekali penggemarnya, seperti di Washington DC tersebut!

    Food Truck1
    Add caption

    Food Truck2
    Add caption


    Food Truck3
    Add caption

    Jembatan Suramadu Jawa timur

    Jembatan Suramadu
    Add caption


    JEMBATAN SURAMADU merupakan Proyek Jembatan Terbesar Pertama di Indonesia (dengan panjang sekitar 5,3 Km) yang menghubungkan antara Dua Pulau yaitu Pulau Madura dan Pulau Jawa Pembangunan proyek yang dimulai sejak tahun 2001 dan selesai tahun 2009 ini pembangunannya dipercayakan kepada konsorsium 4 BUMN Konstruksi dengan track record jembatan-jembatan terbesar di Indonesia, termasuk di dalamnya PT. Hutama Karya.

    Jembatan Suramadu Sby
    Add caption

    Selama ini transportasi antara Madura-Pulau Jawa hanya mengandalkan transportasi laut/kapal feri yang kondisinya sudah sangat jenuh, dan hal ini dapat dilihat dari panjangnya antrian kendaraan yang akan menyeberang. Tentunya dengan adanya jembatan ini, akan diperoleh kelancaran transportasi antara dua pulau tersebut dan sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Madura.

    Tarif masuk Jembatan Suramadu sudah ditetapkan. Kendaraan roda empat golongan I ditetapkan Rp 30 ribu dan sepeda motor ditetapkan sebesar Rp 3 ribu.

    Bakti Alam Farm Nongkojajar, Pasuruan.

    Bakti Alam Farm Nongkojajar
    Add caption


    Bakti Alam Farm bertempat di Desa Ngembal Kecamatan Tutur Pasuruan, adalah merupakan salah satu tempat wisata yang berbasis pada wisata buah. Wisata yang berada di daerah pegunungan pada ketinggian 450 sampai 550 mdpl ini adalah wisata yang banyak digemari keluarga, karyawan kantor, anak anak dan lain lain. Setelah lama bekerja biasanya wisatawan senang sekali melepas penat dan berkunjung ke wisata bhakti alam pasuruan ini. Wisata bhakti alam pasuruan lokasinya tidak jauh dari kota Probolinggo.

    Bakti Alam Farm Nongkojajar1
    Add caption

    Hanya dengan tiket seharga Rp30.000,00 anda bisa menikmati indahnya alam pasuruan di Wisata bhakti alam Pasuruan. Setelah masuk dan naik kereta, kita bisa menikmati susu sapi perah dan segelas juice buah asli dan gratis Cuma Cuma. Banyak sekali pemandangan indah yang bisa kita nikmati di Wisata bhakti alam Pasuruan ini diantaranya kebun buah yang sangat indah.. banyak sekali buah yang bisa anda cicipi di wisata bhakti alam Pasuruan.

    Bakti Alam Farm Nongkojajar2
    Add caption
    Dengan menempati lahan seluas 50 Ha dan terdiri dari 40 jenis buah dan masing-masing buah terdiri dari kurang lebih 15 buah antara lain :

    • Buah Durian ( Montong, Bajul, Kancil, lokal ), 
    • Klenkeng pingpong, 
    • Mangga, 
    • Buah naga, 
    • golden melon, 
    • Semangka,
    • jeruk 
    • dan lain-lain, 

    Juga di lengkapi dengan peternakan sapi perah sekaligus pengepakannya, ada juga guest House / cottage serta area bermain anak-anak serta camping ground menjadi Bakti Alam Farm sebagai pusat wisata buah.

    Sebagai pusat pembelajaran bagi para pengunjung untuk bisa belajar mengenali jenis-jenis buah yang ada karena tidak saja tersedia buah lokal buah luar negeri.

    Lokasi dari Nongkojajar hanya berjarak sekitar 13 Km dan dapat di tempuh dalam 15 menit saja, atau dari arah Purwosari bisa belok menuju Desa Puntir terus ke Desa Ngembal akan menjadi lebih dekat lagi apalagi di tunjang dengan jalan yang cukup bagus menjadikan perjalanan terasa nyaman.

    Jember Fashion Carnaval (JFC) dari Jawa Timur


    Jember Fashion
    Add caption
    Jember Fashion Carnaval adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.

    Awalnya karnaval ini hanya pekan mode sederhana yang tiap Tahun diadakan di alun-alun Kota Jember dengan menampilkan Group Reyog Ponorogo. Akan tetapi, kemudian mucullah gagasan dari Dynand Fariz seorang disainer sekaligus pendidik di bidang fashion yang bermukim di Jember untuk mengubah pekan mode ini menjadi sebuah karnaval besar dan kini dikenal sebagai Jember Fashion Carnaval.  Sehingga terciptalah ide pemikiran sebuah parade dengan jalan kaki dengan menggenakan kostum yang menarik, meriah, warna cerah serta berumbai-rumbai. Pelaksanaan JFC sendiri pertama kali disandingkan untuk memeriahkan HUT Kota Jember.

    Jember Fashion Carnaval
    Add caption
    Pada saat tahun 2001 menjadi awal dari Jember Festival Carnaval, dimana Ide konsepnyanya tidak jauh beda dengan Arak-arakan sebelumnya, maka dari itu bentuk kostum dari JFC selalu menyerupai Reyog dimana pada saat itu juga terdapat acara serupa, festival kostum di negara-negara Amerika. Bahkan hingga saat ini puluhan group Reyog di kota Jember masih berpartisipasi dan mendukung kegiatan JFC tiap tahun.

    Dengan berorientasi pada trend fashion dunia yang dibalut pesona budaya Indonesia, pelaksanaan JFC setiap tahunnya berjalan sukses. Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2003 lalu, Jember Fashion Carnival terus mendapat sorotan dari media internasional di setiap perhelatannya. Bagaimana tidak, karnaval ini merupakan yang terbesar nomor 4 di dunia setelah Mardi Grass di New Orleans di Amerika Serikat, Rio De Jeneiro Carnaval di Brazil, dan Fastnatch Koln di Jerman.

    Sebagai salah satu karnaval terbesar di dunia, Jember Fashion Carnival tentu saja tidak menyuguhkan hal yang biasa-biasa saja. Karnaval ini akan menjadikan jalan raya dalam kota sebagai catwalk sepanjang 3,6 km. Catwalk tersebut termasuk yang terpanjang di dunia dimana menjadi etalase hidup dari ratusan maha karya berupa desain adibusana spektakuler yang berakar pada budaya Indonesia.

    Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Kampung Inggris Pare
    Add caption
    Kampung Inggris adalah sebutan atau julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa SInggahan , Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan kecil yang damai, sejuk, nan jauh dari keramaian kota.

    Di Kampung ini selain karena banyak orang sehari-harinya berbicara bahasa Inggris , memang terdapat banyak sekali kursusan bahasa Inggris.
    Kampung Inggris Pare1
    Add caption

    Pada pertengahan tahun 2011, tercatat sudah sekitar 100 Lembaga Kursus beroperasi di Kampung Inggris. Bahkan kampung ini seperti sudah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia. Dengan banyaknya lembaga kursus tersebut maka tak heran kalau banyak orang bicara bahasa Inggris dimana-mana, yang tak lain dan tak bukan adalah murid/guru dari lembaga – lembaga kursus di sana.

    Semuanya berawal dari didirikannya lembaga kursus yang bernama BEC (Basic English Course) oleh seorang penduduk pendatang yang bernama Pak Kallen.

    Kampung Inggris Pare2
    Add caption

    Kampung Inggris Pare3
    Add caption

    Pada awal berdirinya fasilitas yang dimiliki sangat terbatas, karena hanya berlokasi di teras masjid yang diperuntukkan untuk anak-anak desa yang kurang menguasai bahasa inggris. Selanjutnya di rumah-rumah yang membolehkannya mengajar, dan akhirnya sampai memiliki gedung sendiri. begitulah perjuangan Pak Kallen yang konsisten dan pantang menyerah hingga mengantarkan BEC menjadi begitu terkenal dan lulusannya diakui kualitasnya. Hal inilah yang mengundang banyak pendatang dari seluruh nusantara untuk belajar bahasa Inggris disana. Sampai-sampai tidak ada tempat lagi di BEC untuk menampung para calon murid tersebut.


Feature